Jumat, 29 November 2013

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010)



 
  1. LATAR BELAKANG
            Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan  yang  ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem. Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang  saham  ini mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut agency conflict, hal tersebut terjadi karena manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi  dari manajer karena  apa  yang dilakukan manajer tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham sehingga menurunkan nilai perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Wien Ika Permanasari, 2010: 1).
            Untuk itu, diperlukan sebuah implementasi GCG agar dapat menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan. GCG diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan  antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh, seperti Corporate Social Responsibility (CSR). CSR  merupakan  bentuk  tanggung  jawab perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan social dan  kerusakan  lingkungan  yang  terjadi  akibat  aktivitas  operasional  perusahaan.  Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat.

  1. VARIABEL DAN DATA
a.      Variabel
Ø  Variabel Dependen
-         TOBIN’S Q
Ø  Variabel Independen
-         Corporate Governance Perception Index (CGPI)
-         Corporate Social Responsibility Index (CSRI)
Ø  Variabel Kontrol
-         Ukuran Perusahaan (Size)
-         Jenis Industri
-         Profitabilitas
·        ROA (Return On Assets)
·        DER (Debt to Equity Ratio)
b.      Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dengan cara menggunakan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari situs BEI (www.idx.co.id) dan website perusahaan. Data mengenai Corporate Governace diperoleh Index Corporate Governance yang merupakan pengumuman hasil survey yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), diperoleh dari majalah SWA.

  1. ANALISIS DATA
            Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode:
a.       Statistik Deskriptif
Statistik deskritif digunakan untuk mendeskripsi suatu data yang dilihat dari  mean, median, maximum, minimum. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah  memahami  variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian.
b.      Uji Asumsi Klasik
-         Uji Normalitas
Metode yang digunakan adalah dengan melihat distribusi normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal dan uji statistik nonparametrik Kolmogorov Smirnov
-         Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada  tidaknya multikolonieritas dalam suatu model regresi.
-         Uji Autokorelasi
Dalam  penelitian  ini  uji autokorelasi menggunakan  uji  Durbin-Watson  (DW  test) yang menggunakan  titik  kritis  yaitu  batas  bawah  (dL) dan batas atas (dU).
-         Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas digunakan metode Glejser

  1. HASIL
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a.       GCG berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol  Ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI  periode 2007-2010. Hal ini menunjukkan bahwa investor bersedia  memberikan premium lebih kepada perusahaan yang memberikan transparansi atas pelaksanaan GCG dalam  laporan  tahunan  mereka. Semakin tinggi tingkat implementasi GCG semakin tinggi nilai perusahaan yang ditunjukkan  dengan  tingginya harga  saham  perusahaan.
b.      Pengungkapan CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel control ukuran Perusahaan, Jenis industri,  Profitabilitas, dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hal ini dikarenakan kualitas Pengungkapan CSR dari tahun 2007-2010 masih rendah dan belum mengikuti standar GRI.
c.       GCG dan Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil ini  menunjukkan bahwa penerapan corporate governance yang baik dan  pengungkapan CSR dapat meningkatkan reputasi perusahaan.

Kamis, 28 November 2013

PENDAHULUAN: ETIKA SEBAGAI TINJAUAN

  1. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan dimana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
Berikut ini adalah pengertian etika menurut para ahli:
1.      Maryani & Ludigdo
Ø  Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
2.      Aristoteles
Ø  Dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia, Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
3.      Kamus Webster
Ø  Etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Menurut Ahli filosofi: Etika adalah sebagai suatu studi formal tentang moral. Menurut Ahli Sosiologi: Etika adalah dipandang sebagai adat istiadat, kebiasaan dan budaya dalam berperilaku.
4.      Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Ø  Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

  1. Prinsip-prinsip Etika
-         Prinsip Keindahanan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan, Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya,
-         Prinsip Persamaan 
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. 
-         Prinsip Kebaikan 
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya
-         Prinsip Keadilan 
Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain. 
-         Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.
-         Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.

  1. Basis Teori Etika 
Dalam Etika, terdapat 4 basis teori etika, antara lain:
·        Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam hal mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tidakan yang telah dilakukan. Dalam tori teleologi terdapat dua aliran, yaitu:
a.       Egoisme etis 
Inti pandangan dari egoisme adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri.
b.      Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari bahasa Latin yaitu utilis yang memiliki arti bermanfaat. Menurut toeri ini, suatu perbuatan memiliki arti baik jika membawa manfaat bagi seluruh masyarakat ( The greatest happiness of the greatest number ).
·        Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab “karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dank arena perbuatan kedua dilarang”. Pendekatan deontologi sudah diterima oleh agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.
·        Teori Hak
Dalam pemikiran moral saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak ini merupaka suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
·        Teori Keutamaan (Virtue)
Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan hidup yang baik.
  1. Egoism
Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah "egois". Lawan dari egoisme adalah
Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umunya dan hanya memikirkan diri sendiri. Egois ini memiliki rasa yang luar biasa dari sentralitas dari 'Aku adalah':. Kualitas pribadi mereka Egotisme berarti menempatkan diri pada inti dunia seseorang tanpa kepedulian terhadap orang lain, termasuk yang dicintai atau dianggap sebagai "dekat," dalam lain hal kecuali yang ditetapkan oleh egois itu.

Teori eogisme atau egotisme diungkapkan oleh Friedrich Wilhelm Nietche yang merupakan pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat menentang teori Kemoralan Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
Kata "egoisme" merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin yakni ego, yang berasal dari kata Yunani kuno - yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern - ego (εγώ) yang berarti "diri" atau "Saya", dan-isme, digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya. Dengan demikian, istilah ini secara etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme filosofis.

SUMBER:

Minggu, 06 Oktober 2013

TEKNIK SISTEM DAN DOKUMENTASI SISTEM

Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan system dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem penting bagi auditor intern dan ekstern dan juga para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi. Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ekstern sebagai seorang konsultan

Auditing dibagi menjadi dua komponen dasar, yaitu:
  1. Audit intern
Ø  Bertujuan untuk menetapkan tingkat keandalan struktur pengendalian intern dalam organisasi. Biasanya diperlukan beberapa jenis pengujian ketaatan. Tujuan pengujian itu adalah untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan kontinuitas operasi pengendalian intern.
  1. Audit laporan keuangan
Ø  Meliputi pengujian substansif. Pengujian substansif adalah verifikasi langsung atas laporan keuangan berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit intern. Pengujian ketaatan maupun substansif juga harus dilakukan oleh auditor intern seperti halnya auditor ekstern.

Pemakai Teknik-Teknik Sistem
Penggunaan Teknik-Teknik Sistem dalam Auditing, antara lain:
  1. Evaluasi Pengendalian Intern
Dalam mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen dalam sistem aplikasi. Karena pemisahan dan pembagian tugas-tugas pemrosesan di antara karyawan dan atau departemen. Beberapa teknik sistem misalnya bagan arus analitis, bagan arus dokumen, dan bagan distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem. Bagan-bagan ini dibuat dalam kolom-kolom untuk mengelompokan fungsi-fungsi pemrosesan yang dilakukan oleh setiap entitas. Beberapa teknik lainnya, seperti kuesioner dan metode matriks juga dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern.

  1. Pengujian Ketaatan
Auditor perlu memahami  teknik sistem yang biasanya digunakan untuk medokumentasikan system informasi seperti input proses output, diagram hierarki, flowchart program, diagram alur data logika, tabel keputusan, dan metode matriks. Auditor akan sering berhadapan dengan teknik-teknik tersebut pada saat mereka mengevaluasi dokumentasi system informasi.
  1. Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan catatan mengenai prosedur dan pengujian yang dilakukan dalam proses audit, informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan audit dam kesimpulan yang ditarik dari hasil audit.  Kertas kerja menjadi catatan apa yang telah dilaksanakan oleh auditor. Auditor menggunakan teknik system untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi dalam kertas kerja. Diagram alur data, diagram HIPO, flowchart program, table keputusan dan metode matriks akan masuk kedalam kertas kerja  sebagai bagian dari dokumentasi sebuah sistem yang ditinjau oleh auditor.

Penggunaan Teknik-teknik Sistem Dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem terdiri dari tiga fase, yaitu:
  1. Analisis Sistem
Tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner, review dokumen dan observasi. Teknik formal yang digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis pengukuran pekerjaan, analisis distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang lain. Analisis arus informasi juga merupakan bagian yang penting dari proses analisis. Teknik sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart analitis. Kedua teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan gambaran mengenai pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara menyeluruh.

  1. Desain Sistem
Desain sistem yang melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Alat tersebut dapat berupa matriks input atau output, flowchart sistem, dan diagram alur data. Desain sistem juga melibatkan desain dokumen input, desain formulir dan desain database. Teknik sistem seperti diagram input proses output, daigram HIPO, flowchart program, tabel keputusan dan lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan perancangan sistem.

  1. Implementasi Sistem
Penerapan desain yang telah dibuat. Dokumen adalah merupakan bagian terpenting dalam implementasi sistem. Dokumen yang baik, sebagai akibat dari penggunaan teknik sistem adalah proses analisis dan desain sistem informas, sangat membantu pelaksanaan pelatihan karyawan dan berguna untuk memastikan bahwa spesifikasi desain dapat terpenuhi.

Teknik-teknik Sistem
Teknik sistem diperlukan untuk menganalisis dan merancang sistem informasi dengan menggunakan pendekatan system terstruktur. Salah satu teknik system yang banyak digunakan yaitu pembuatan flowchart.
1.      Simbol Flowchart
ANSI X 3.5.-1970 mendefinisikan simbol flowchart kedalam beberapa kelompok yaitu:
a.      Simbol dasar, simbol ini mencakup :
-        Simbol Input/Output, menggambarkan fungsi input/output yaitu membuat data tersedia untuk diproses dan mencatat informasi hasil suatu pemrosesan.
-           Simbol Proses, menggambarkan setiap fungsi pengolahan data
-          Simbol Garis Arus, digunakan untuk mengaitkan simbol yang satu dengan simbol yang lainnya. Garis alur ini mengidentifikasikan urutan informasi dan operasi yang harus dijalankan.
-   Simbol Anotasi (Komentar), menggambarkan deskripsi tambahan atau catatan penjelas. Garis putus-putus dikait kan dengan simbol yang diberi komentar.

b.      Simbol Input/Output yang spesifik, mengidentifikasi media yang digunakan untuk merekam informasi ataupun cara menangani informasi, terdiri dari:
-         Simbol Punched-card, menggambarkan fungsi input-output jika media yang digunakan adalah punched-card meliputi mark-sense, stub cards, file of cards dsb.
-           Simbol Penyimpanan Online, menggambarkan fungsi dengan menggunakan berbagai media penyimpanan online
-           Simbol Input Manual, menggambarkan fungsi input pada saat informasi dimasukan secara manual pada saat pemrosesan
-   Simbol Link Komunikasi, menggambarkan suatu fungsi transmisi informasi menggunakan media telekomunikasi.
-           Simbol Penyimpanan Offline, menggambarkan fungsi penyimpanan informasi offline, tanpa memperhatikan media yang digunakan untuk menyimpan informasi tersebut.

c.       Simbol Proses Khusus, menggambarkan fungsi pemrosesan dan mengidentifikasi jenis operasi yang akan digunakan untuk mengolah informasi.
-           Simbol Keputusan, menggambarkan satu keputusan untuk menentukan operasi mana yang harus dijalankan dari berbagai alternatif jalur  operasi yang tersedia.
-           Simbol Proses Predefined, menggambarkan satu prosedur yang terdiri dari satu atau lebih operasi yang tidak ditentukan pada symbol flowchart yang lain.
-   Simbol Persiapan, menggambarkan mengidentifikasi serangkaian intsruksi yang mengubah program.
-         Simbol Operasi Manual, menggambarkan proses offline yang dilakukan oleh manusia tanpa bantuan alat mekanisme apapun.
-       Simbol Operasi Auxiliary, menggambarkan operasi offline yang dijalankan pada suatu peralata tertentu, yang tidak berada dibawah kendali langsung central processing unit.

d.      Simbol Tambahan, dapat digunakan untuk memperjelas flowchart dan mempermudah pembuatan flowchart.
-         Simbol Konektor, menggambarkan alur keluar dari flowchart menuju bagian flowchart yang lain
-           Simbol Terminal, menggambarkan titik ujung dari sebuah flowchart seperti titik awal, titik interupsi
-    Simbol Mode Parallel, menggambarkan awal atau akhir dari dua atau lebih operasi yang simultan.
-           Simbol Konektor Off-Page, bukan merupakan standar ANSI X3.5 tetapi biasanya digunakan untuk menggambarkan alur keluar dari flowchart menuju halaman flowchart yang lain.

2.      Diagram IPO dan HIPO
            Diagram IPO dan HIPO digunakan oleh personel pengembangan sistem untuk membedakan level rincian sistem yang digambarkan dalam Flowchart. Bagan IPO menyajikan sangat sedikit rincian yang berkaitan dengan fungsi pemrosesan, tetapi bagan itu merupakan teknik yang bermanfaat untuk menganalisia keseluruhan kebutuhan informasi. Rincian tambahan atas tambahan proses dituangkan dalam bagan hierarki masukan-proses-keluaran atau bagan HIPO.
HIPO terdiri dari sekumpulan bagan yang menggambarkan sistem yang berjenjang tingkat kedetailannya, dimana tingkat kedetailan tersebut tergantumng pada tingkat pemakaian pemakai. Bagan HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) memuat dua segmen: bagan herarkis yang membagi tugas-tugas pemrosesan kedalam berbagai modul atau sub-tugas dan pada bagian IPO untuk menguraikan kebutuhan masukan-proses-keluaran dari setiap modul. Bagan herarkis menguraikan keseluruhan sistem dan menyediakan “daftar isi” dari bagian IPO yang rinci, biasanya melalui skema penomoran.

3.      Flowchart Sistem dan Program
Flowchart sistem digunakan baik oleh personel sistem maupun auditor. Flowchart sistem mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi didalam sebuah sistem. Focus flowchart sistem adalah pada fungsi proses dan media, bukannya pada rincian logika setiap fungsi pemrosesan.
Flowchart program digunakan terutama oleh personel pengemabngan sistem. Dibandingkan flowchart sistem lebih detail dalam menggambarkan setiap fungsi pemrosesan. Flowchart sistem terkait dengan fase analisis dari sebuah proyek system, sedangkan flowchart program terkait dengan fase desain.

4.      Bagan Arus Sistem Dan Program
Bagan arus sistem digunakan baik oleh auditor maupun ahli sistem. Bagan arus sistem mengidentifikasikan keseluruhan atau garis besar aliran operasi dalam sistem. Dalam bagan arus sistem penekanannya adalah pada media dan fungsi pemrosesan, bukan pada fungsi pemrosesan yang rinci. Bagan arus program digunakan oleh staf atau ahli pengembangan sistem. Bagan arus program atau bagan arus blok menguraikan fungsi pemrosesan lebih rinci dibandingkan bagan arus sistem. Bagan arus sistem berhubungan dengan fase analisis dalam proyek sistem, sedangkan bagan arus program berkaitan dengan fase perancangan.

5.      Diagram-Diagram Aliran Data Logis (DFD)
            Penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logis dari analisis sistem dari proses fisik perancangan sistem. Analisis sistem menyediakan deskripsi logis kepada perancang sistem / programmer.

6.      Diagram-diagram Aliran Data Logis Dan Analisis Terstruktur
Beberapa hal mengenai pembuatan DFD adalah:
-         DFD hanya terdiri dari simbol-simbol DFD.
-         Setiap simbol DFD termasuk setiap garis aliran, akan diberi label.
-         Aliran logika harus jelas, dengan seluruh sumber dan tujuan data tampak dalam DFD.
Jika analis merasa puas bahwa seluruh modul utama telah teridentifikasi, analisis terstruktur dilanjutkan melalui perbaikan lebih jauh atas setiap modul pemrosesan utama. Pemekaran dapat terus dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan.

7.      Bagan Arus Analitis, Dokumen, dan Distribusi Formulir
Bagan arus analitik, arus dokumen dan distribusi formulir digunakan untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem. Bagan arus analitis serupa dengan bagan arus sistem dalam tingkat rincian dan teknik. Aliran pemrosesan digambarkan dengan simbol-simbol yang dihubungkan dengan garis aliran. Bagan arus analitis mengidentifikasi seluruh proses penting dalam sebuah aplikasi, dan menekankan pada tugas-tugas pemrosesan yang memiliki pengendalian.
Bagan arus dokumen serupa dengan hal format dengan bagan arus analitis tetapi lebih sedikit rincian mengenai fungsi pemrosesan dari setiap entitas yang ada pada gambar. Singkatnya, simbol yang digunakan adalah simbol dokumen, sisanya hanya digunakan untuk menambah kejelasan. Tujuannya adalah melihat setiap dokumen yang digunakan dalam sistem aplikasi dan mengidentifikasikan titik mulai, distribusi dan disposisi. Bagan distribusi formulir lebih menekankan pada penerima suatu formulir. Formulir ini direpresentasikan dengan simbol, foto yang diperkecil dari formulir itu sendiri, atau sekedar deskripsi.

Teknik-Teknik Naratif
Teknik narasi sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem tahap pencarian fakta di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna bagi analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan dan masalah yang mereka hadapi. Wawancara mendalam memungkinkan analis sistem untuk membangun hubungan personal yang baik dengan manajer. Wawancara terstruktur dapat digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan. Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara bebas.

Analisis Pemanfaatan Sumber Daya
            Analisis berikutnya yang perlu dilakukan setelah semua tahap dalam pembuatan yang dijelaskan diatas mulai dari pembuatan flowchart, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah hingga menerapkan desain prosedur yang baru adalah mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan. Analisis ini harus dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem. Auditor harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya saat melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya dapat digunakan oleh auditor maupun personel sistem.


Teknik-Teknik Analisis Keputusan
a.      Tabel Pencabangan Dan Keputusan
Tabel pencabangan dan keputusan digunakan terutama oleh para ahli pengembangan sistem. Seringkali logika keputusan yang disyaratkan dalam progran komputer cukup kompleks untuk digambarkan dengan simbol-simbol standar bagan arus keputusan. Dalam kasus itu dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi keputusan. Tabel memuat pernyataan keputusan yang akan dibuat, daftar kondisi yang dapat timbul, dan jalur yang harus diikuti untuk setiap kondisi. Bagian menuju ke (“Go to”) memuat referensi penghubung (simbol penghubung) atau garis aliran tunggal yang keluar ke simbol lain.Tabel keputusan menggambarkan tabulasi dari proses pengambilan keputusan. Ini mirip dengan tabel pencabangan tetapi lebih kompleks karena berhubungan dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan premis JIKA-MAKA (if-then) dan tampak sebagai matriks dua dimensi dalam format umum. Tabel dibagi dalam empat area: penghentian kondisi, entri kondisi, penghentian aksi, dan entri kegiatan. Kondisi-kondisi dibuat dalam daftar horizontal dalam baris-baris horizontal dalam area perhentian kondisi dan dibaca sebagai “JIKA kondisi 1 dan kondisi 2… Dan kondisi N, MAKA Kegiatan 1 dan Kegiatan 2, Kegiatan N.” Aturan-aturan dinomori secara horizontal di bagian atas tabel dan menggamarkan kombinasi logis entri kondisi dan entri kegiatan yang mendukung proses keputusan. Terdapat satu baris vertikal untuk setiap kombinasi.

b.      Metode-Metode Matriks
Tabel keputusan pada dasarnya adalah penyajian matriks. Format matriks dan peyajian dalam bentuk “array” memiliki banyak kegunaan dalam pekerjaan sistem karena merupakan metode yang baik untuk menganalisis dan menampilkan volume data yang besar. “Kertas kerja” atau “spreadsheet” yang digunakan sistem akuntansi untuk menghitung dan mendistribusikan saldo perkiraan dalam subklasifikasi atau untuk membantu proses penutupan merupakan contoh-contoh umum dalam teknik-teknik matriks. Ciri-ciri analiti penting dari teknik-teknik matriks adalah menyebar entri-entri baris dalam beragam entri-entri kolom. Ini menjamin bahwa setiap kombinasi baris/kolom telah dianalisis dan didokumentasikan secara jelas.