- LATAR BELAKANG
Peningkatan
nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai
perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian
investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang
ditransaksikan di bursa untuk perusahaan yang sudah go public. Dalam proses
memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan
pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem. Perbedaan
kepentingan antara manajer dan pemegang
saham ini mengakibatkan timbulnya
konflik yang biasa disebut agency conflict, hal tersebut terjadi karena manajer
mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan
pribadi dari manajer karena apa
yang dilakukan manajer tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga
menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap harga
saham sehingga menurunkan nilai perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Wien
Ika Permanasari, 2010: 1).
Untuk
itu, diperlukan sebuah implementasi GCG agar dapat menambah dan memaksimalkan nilai
perusahaan. GCG diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh, seperti Corporate Social Responsibility
(CSR). CSR merupakan bentuk
tanggung jawab perusahaan dalam
memperbaiki kesenjangan social dan
kerusakan lingkungan yang
terjadi akibat aktivitas
operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk pertanggungjawaban yang
dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaan menjadi meningkat.
Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat
karena semakin baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi
sehingga dalam waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas perusahaan
juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan
akan meningkat.
- VARIABEL DAN DATA
a.
Variabel
Ø Variabel Dependen
-
TOBIN’S Q
Ø Variabel Independen
-
Corporate Governance Perception Index
(CGPI)
-
Corporate Social Responsibility Index
(CSRI)
Ø Variabel Kontrol
-
Ukuran Perusahaan (Size)
-
Jenis Industri
-
Profitabilitas
·
ROA (Return On Assets)
·
DER (Debt to Equity Ratio)
b.
Data
Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu dengan cara
menggunakan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari situs BEI (www.idx.co.id) dan website perusahaan. Data mengenai
Corporate Governace diperoleh Index Corporate Governance yang merupakan pengumuman
hasil survey yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance
(IICG), diperoleh dari majalah SWA.
- ANALISIS DATA
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode:
a. Statistik
Deskriptif
Statistik
deskritif digunakan untuk mendeskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median, maximum, minimum. Pengujian ini
dilakukan untuk mempermudah
memahami variabel – variabel yang
digunakan dalam penelitian.
b. Uji
Asumsi Klasik
-
Uji Normalitas
Metode
yang digunakan adalah dengan melihat distribusi normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal dan uji statistik nonparametrik Kolmogorov
Smirnov
-
Uji Multikolinearitas
Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas
dalam suatu model regresi.
-
Uji Autokorelasi
Dalam penelitian
ini uji autokorelasi menggunakan uji
Durbin-Watson (DW test) yang menggunakan titik
kritis yaitu batas
bawah (dL) dan batas atas (dU).
-
Uji Heteroskedastisitas
Dalam
penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas digunakan
metode Glejser
- HASIL
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. GCG
berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan dan Leverage pada perusahaan
yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.
Hal ini menunjukkan bahwa investor bersedia
memberikan premium lebih kepada perusahaan yang memberikan transparansi
atas pelaksanaan GCG dalam laporan tahunan mereka. Semakin tinggi tingkat implementasi
GCG semakin tinggi nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan
tingginya harga saham perusahaan.
b. Pengungkapan
CSR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel
control ukuran Perusahaan, Jenis industri,
Profitabilitas, dan Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI
periode 2007-2010. Hal ini dikarenakan kualitas Pengungkapan CSR dari tahun 2007-2010
masih rendah dan belum mengikuti standar GRI.
c. GCG
dan Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada
perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan corporate governance
yang baik dan pengungkapan CSR dapat
meningkatkan reputasi perusahaan.